Musik Digital
Sejarah singkat tentang perkembangan format music
1. Piringan Hitam diputar dengan Gramophone
Pada awalnya, seperti yang kita ketahui format music masih identik dengan piringan hitam. Piringan hitam merupakan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan bunyi dari sebuah disc. Ide ini berasal dari Charles Cros dari Perancis pada tahun 1887. Namun sayangnya tidak pernah terwujud.
Pada tahun yang sama, Thomas A. Edison menemukan Phonograph (pemutar piringan hitam) yang berfungsi untuk merekan suara. Pada tahun 1918 masa pematenan berakhir, semua label pun berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam. Namun pada masa itu kebanyakan pemilik gramophon masih terbatas dan hanya dimiliki oleh kalangan menengah atas saja.
2. Kaset diputar dengan tape, walkman
Kaset atau Compact Audio Cassette diperkenalkan oleh Philips sebagai media penyimpanan audio di Eropa pada tahun 1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai diproduksi secara masal. Pada tahun 1971, Advent Corporation memperkenalkan Model 201 Tape Deck yang mengkombinasikan Dolby Type B dan Choromium Dioxide (Ce02).
Inilah cikal bakal Music Cassette Player. Thaun 1980an muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset portable. Pita kaset dapat merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di setiap sisinya. Kualitas cukup baik namun kerap kali terjadi penurunan kualitas suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak.
3. CD, VCD, DVD diputar dengan CD player, discman
CD dibuat dalam usaha merampingkan media penyimpanan musik dengan memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan. Pada November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara masal, Sony mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable.
Musik dalam format CD, VCD, DVD memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap mengalami gangguan jika disc tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.
4. Musik Digital diputar dengan MP3 Player, iPod
Musik digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :
- MP3
2. WAV
WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya merupakan hasil ripping dari CD direkan dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.
3. AAC
AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Exprets Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya yaitu iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod meruapakan pemutar musik digital dari Apple yaitu peranti termuka yang mendukung format ini.
4. WMA
Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini.
5. Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merpakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan sebelumnya umumnya dipatenkan dan pengembangan peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.
Kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah dibandingkan format lain. Winamp dan pelopor MP3 portable Rio sudah mendukung format ini dalam mode terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.
6. Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 Kbsps keatas Readl Audio menggunakan standar AAC MPEG-4.
7. MIDI
Format audio ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone
4. Musik Digital sebagai Inovasi Baru
Music digital merupakan inovasi terbaru dalam bidang music. Banyaknya penikmat dan pemutar musik digital yang mendukung dengan adanya format ini, kemudian membuat era baru musik digital.
Hal lain yang mendukung transformasi media sang musik adalah tindakan label-label besar yang meninggalkan sistem proteksi musik digital atau Digital Right Management (DRM). Sampai tahun 2007 lalu, label besar masih tidak yakin penghapusan DRM akan mendongkrak penjualan album karena tanpa hal tersebut musik digital dengan bebas didistribusikan di antara konsumen yang berarti tidak ada pemasukan untuk label.
5. Elemen Pendukung Digital Music
Banyak sekali elemen yang mendukung adanya Music Digital, bisa kita ambil contoh seperti beberapa situs yang menyediakan lagu yang dapat didownload secara langsung (gratis) atau berbayar. Lagu yang ditawarkan berformat digital, misalnya situs www.napster.com yang cukup digandrungi kala itu namun harus berakhir karena dianggap melanggar hak cipta.
Selain itu di Indonesia kini ada pula toko musik digital secara online misalnya Equionxdmd dan Import hinggal Digital Beat Store. Semakin gencarnya media-media seperti ini semakin mungkin bisa membantu dalam perkembangan music digital itu sendiri atau bisa juga sangat menjatuhkan bidang industri digital music itu sendiri.
6. Keunggulan Musik Digital
- Format yang beragam dapat disesuaikan dengan teknologi yang digunakan
- Kualitas copy yang serupa dengan master memudahkan penggandaan dari pihak perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu.
- Proses penjualan dengan pendekatang single atau lagu terbukti jauh lebih efektif dan efesien ketimbang medium konvensional seperti kaset atau CD
7. Kekurangan Musik Digital
- Kemudahan perekaman dan penggadaan rekaman memacu terjadinya pembajakan yang tentu saja merugikan
- Penyebaran musik digital di internet tidak bisa sepenuhnya dikontrol label sehingga mempengaruhi pemasukan untuk label
Komentar
Posting Komentar