Konflik Agama dalam Masyarakat

Konflik berasal dari bahasa latin yaitu Configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial diantara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) yang dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Pengertian Agama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta manusia dan lingkungannya.
Jadi, dengan ini yang di maksud dengan Konflik Agama adalah suatu pertikaian antar agama baik antara sesama agama itu, maupun antar agama satu dengan agama lainnya.
Contoh kasus konflik agama yang pernah terjadi di Indonesia :
- Tahun 1996, 5 gereja dibakar oleh 10.000 masa di Situbondo karena adanya konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman.
- Perbedaan pendapat antar kelompok-kelompok Islam seperti FPI (Front Pembela Islam) dan Muhammadiyah.
- Perbedaan pendapat saat menentukan tanggal hari raya Idul Fitri, karena perbedaan cara pandang masing - masing umat.
Dari contoh diatas tentu saja itu semua didasari dengan beberapa faktor-faktor penyebab konflik, baik faktor internal maupun antar umat beragama. Faktor yang berasal dari antar umat beragama umumnya tidak murni didasari oleh masalah agama saja, namun faktor ini bisa saja didasari oleh ekonomi, politik, dan sosial yang kemudian diagamakan.
A. Penyebab terjadinya konflik internal agama :
- Pemahaman yang menodai atau menyimpang dari agama
- Pemahaman yang radikal, dan menganggap alirannya benar dan orang lain salah.
- Pemahaman liberal, bebas semaunya tanpa mengikuti kaedah yang ada.
B. Penyebab terjadinya konflik antar umat beragama :
- Adanya paham radikal disebagian kecil kelompok agama
- Kurang efektifnya pelaksanaan regulasi baik karena status hukumnya yang masih dipersoalkan, kurangnya pemahaman sebagai aparatur negara atau kurangnya kesadaran sebagai tokoh dan umat beragama
- Adanya penistaan agama
- Adanya salah paham atas informasi diantara pemeluk agama.
Penyebab atau faktor-faktor diatas bisa kita hadapi dengan melakukan beberapa hal seperti berikut ini:
- Dalam menangani konflik antar agama, jalan terbaik yang bisa dilakukan adalah saling mentautkan hati diantara umat beragama, mempererat persaudaraan, dan menumbuhkan kembali kesadaran bahwa setiap agama membawa misi kedamaian.
- Segala bentuk ketidakadilan struktural agama harus dihilangkan atau dibuat seminim mungkin.
- Perlu dikembangkannya identitas bersama (Common Identity).
- Tidak memperbolehkan pengelompokan domisili dari kelompok yang sama didaerah atau wilayah yang sama secara ekslusif. Jadi tempat tinggal seseorang sebaiknya berbaur dengan sesorang yang berbeda agama, suku, ras ataupun status sosial.
Daftar Pustaka :
Nama : Zaitun Nurul Aini
Kelas : 1IA03
NPM : 56419821
Komentar
Posting Komentar