M. Alfatih Timur, CEO Kitabisa.com




            M Alfatih Timur atau yang biasa disapa Timmy adalah seorang mantan aktivis mahasiswa sewaktu berkuliah di Fakultas Ekonomi UI dan seorang wirausahawan. Pada saat kuliah, Timmy aktif dalam berbagai  kegiatan kemahasiswaan, seperti Ketua Departemen Kemahasiswaan BEM Fakultas Ekonomi UI dan BEM UI. Selepas dari mahasiswa dia mencoba menjadi sosial enterpreneur dengan arahan dan bimbingan dari Rhenald Kasali, dosennya sewaktu kuliah yang juga dikenal sebagai praktisi bisnis di Indonesia. Timmy lahir di Bukittingi, Sumatra Barat pada tanggal 27 Desember 1991 dan sekarang berumur 27 tahun. 
             
              Di usianya yang baru berusia 27 tahun, ia sudah sukses mendirikan situs yang kini menjelma sebagai platform penggalangan dana terbesar di Indonesia yaitu situs (crowdfunding) Kitabisa.com. Pada situs Kitabisa.com kita bisa berdonasi dan menggalang dana (fundraising) untuk inisiatif, campaign dan program sosial. Adapun hal yang di harapkan oleh Timmy, yaitu harapan untuk membantu serta membudayakan nilai luhur gotong royong yang sempat meluntur seiring makin berkembangnya teknologi. Berkat usaha dan langkah nyatanya, kini masyarakat Indonesia sudah sangat banyak yang bisa memanfaatkan teknologi dengan benar yaitu dengan cara menggalangkan donasi kepada pihak yang membutuhkan dengan menggunakan situs Kitabisa.com.

              Sebagai contoh, beberapa kisah yang paling menarik adalah kisah seorang penjual pulsa bernama Cecep Hidayatulloh. Pria yang biasa disapa Roger ini seringkali mangkal dan menjual pulsa di kawasan kampus IPB. Dari situlah sekelompok mahasiswa IPB mulai berfikir atau berinisiatif untuk membantu pak Roger melaksanakan ibadah Umroh. Hasil yang diperkirakan yaitu hanya sekitar Rp 40 juta saja, namun yang dana yang diperoleh yaitu lebih dari Rp 130 juta. Jadi, dari contoh tersebut juga Timmy selalu percaya bahwa masyarakat Indonesia banyak sekali pribadi yang masih peduli dengan orang lain. 

                M. Alfatih Timur merupakan contoh yang patut kita contoh. Hal yang bisa kita ambil dari Timmy adalah kepeduliannya terhadapat masyarakat atau pihak yang sangat membutuhkan bantuan dan tentu saja ia melakukannya untuk membuat masyarakat Indonesia tidak lupa dengan kebudayaan gotong royong. Karena apabila kebudayaan gotong royong sudah mulai hilang atau sudah mulai dilupakan, tentu saja hubungan antar masyarakat menjadi kurang baik.

Daftar Pustaka :
               

             
                           


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Produksi TV Analog dan Digital

Pelapisan Masyarakat di India